Medan, Gelora Info — Pernah nggak kamu merasa satu hinaan bisa tetap terngiang walau sudah menerima banyak pujian? Ternyata, ada alasan kuat di balik hal itu. Otak manusia memiliki kecenderungan alami yang disebut negativity bias, yaitu lebih peka dan responsif terhadap pengalaman negatif karena dianggap sebagai “ancaman” yang harus diingat agar selamat.
Ketika seseorang mengalami hinaan atau kritikan, bagian otak bernama amigdala langsung aktif dan memicu pelepasan hormon stres seperti kortisol. Respons ini memperkuat proses memori terhadap situasi tersebut, sehingga detail hinaan bisa bertahan lama dalam ingatan. Sebaliknya, pujian meski menyenangkan, cenderung tidak memicu respons emosional sebesar itu, sehingga “jejak ingatannya” jadi lebih tipis.
Akibatnya, kita sering lupa dengan pujian atau apresiasi yang kita terima, tapi terus mengingat hinaan yang pernah disampaikan. Dengan memahami cara kerja otak ini, kita bisa mulai melatih diri untuk memperkuat ingatan positif, misalnya dengan mencatat hal-hal baik atau apresiasi kecil yang kita dapat, agar keseimbangan emosi tetap terjaga.








