Medan, Gelora Info — Kemudahan transaksi digital membuat banyak orang beralih menggunakan pembayaran lewat ponsel untuk hampir semua kebutuhan. Namun, di balik praktisnya teknologi ini, ada risiko yang tidak bisa diabaikan, seperti penipuan digital, phishing, atau tautan palsu yang meniru situs resmi. Jika pengguna lengah dan memberikan data pribadi, pelaku bisa mengambil alih akun dan menguras saldo tanpa disadari.
Karena itu, layanan pembayaran digital perlu menerapkan keamanan berlapis agar perlindungan tidak bergantung pada satu sistem saja. Autentikasi ganda, enkripsi data, hingga pemantauan aktivitas mencurigakan menjadi langkah penting untuk menutup berbagai celah yang mungkin dimanfaatkan pelaku kejahatan. Dengan adanya beberapa lapisan keamanan, kebocoran di satu titik tidak langsung berujung pada kerugian yang lebih besar.
Meski begitu, keamanan bukan hanya tugas penyedia layanan. Pengguna juga perlu membiasakan diri untuk lebih waspada, seperti mengaktifkan fitur keamanan tambahan, berhati-hati terhadap pesan yang meminta data pribadi, serta selalu memeriksa ulang keaslian situs atau aplikasi sebelum memasukkan informasi sensitif. Perpaduan antara sistem yang kuat dan perilaku pengguna yang cermat membuat transaksi digital tetap nyaman sekaligus aman.
