Medan, Gelora Info — Banyak anak muda sekarang merasa bahwa urusan dompet jauh lebih mendesak untuk dibereskan dibanding buru-buru memikirkan soal menikah. Mereka melihat bahwa tanpa kondisi finansial yang stabil, kehidupan setelah menikah justru bisa makin berat. Biaya hidup yang terus naik, kebutuhan dasar yang mahal, sampai tuntutan karier yang semakin ketat membuat mereka memilih untuk fokus pada kestabilan ekonomi terlebih dahulu.
Pandangan ini juga terbentuk karena mereka tumbuh di zaman yang penuh tekanan dan ketidakpastian. Mendapat pekerjaan tetap saja sudah menantang, apalagi jika harus memikirkan biaya rumah, tabungan, hingga rencana jangka panjang. Tidak heran jika pernikahan akhirnya bergeser menjadi hal yang dipertimbangkan setelah mereka merasa cukup siap, bukan sesuatu yang harus dikejar hanya karena faktor usia atau tekanan sosial.
Di sisi lain, banyak dari mereka sebenarnya tetap memikirkan masa depan berpasangan, hanya saja ingin menjalaninya dengan kondisi yang lebih aman dan tidak terburu-buru. Fokus pada kemapanan memberi ruang bagi mereka untuk membangun kehidupan yang stabil dulu, sambil terus mencari ritme yang pas antara karier, kebutuhan pribadi, dan harapan akan hubungan yang lebih matang.








