Medan, Gelora Info — Menteri Pasar Keuangan Swedia, Niklas Wykman, mengakui bahwa putranya pernah terlibat dalam kelompok ekstremis. Pengakuan ini disampaikan setelah laporan media lokal mengungkap bahwa anaknya pernah aktif di lingkungan yang diyakini dekat dengan ideologi neo-Nazi. Meskipun tidak dijelaskan secara rinci keterlibatan seperti apa yang dimaksud, isu ini segera menjadi perhatian publik di Swedia.
Wykman menegaskan bahwa ia tidak mendukung pandangan ekstremisme dalam bentuk apa pun. Ia juga menyatakan bahwa apa yang dilakukan anaknya merupakan bagian dari masa lalu yang kini tengah diupayakan untuk diperbaiki. Sebagai pejabat publik, ia tetap menyampaikan keterbukaan dan mengambil jarak dari pandangan yang bertentangan dengan nilai demokrasi dan kesetaraan.
Kasus ini kembali menyoroti kekhawatiran tentang penyebaran paham ekstremis di kalangan anak muda di Eropa, termasuk melalui media sosial dan pergaulan daring. Pemerintah Swedia pun diminta untuk lebih serius menangani potensi radikalisasi, bahkan jika itu terjadi di lingkungan terdekat tokoh pemerintahan sekalipun.