Medan, Gelora Info — Dalam pidatonya pada Munas PKS, Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa saat mengambil alih pemerintahan, ia merasa terkejut melihat betapa parahnya praktik korupsi yang ada di Indonesia. Ia mengakui bahwa intensitas dan skala korupsi jauh di luar perkiraannya sebelumnya. Pernyataan ini muncul sebagai bentuk refleksi atas tantangan besar yang harus dihadapi dalam menjalankan pemerintahan bersih.
Kata Prabowo, korupsi bukanlah masalah kecil yang bisa diselesaikan dengan cepat. Ia menyebut bahwa hampir seluruh lapisan kehidupan publik terkena dampaknya; dari proyek infrastruktur, pengadaan barang dan jasa, hingga birokrasi pemerintahan. Dengan “kesadaran” akan kondisi ini, ia menegaskan bahwa pencegahan dan pemberantasan korupsi akan menjadi prioritas penting dalam pemerintahannya.
Meski pengakuannya menciptakan resonansi di publik, tantangannya besar: bagaimana menegakkan integritas di lembaga-lembaga dengan akar budaya korupsi yang sudah mengakar. Untuk itu, pernyataan Prabowo ini menjadi panggilan bagi para pejabat publik dan aparat hukum agar tidak sekadar berjanji, tetapi melakukan langkah-langkah nyata, seperti monitoring, transparansi, akuntabilitas, dan sanksi tegas kepada oknum koruptor.
